SDIT TAHFIDZ BINTANGKU

SDIT Tahfidz BintangKU Kota Probolinggo: Unjuk Gelar P5 dan Deklarasikan Anti Perundungan

Probolinggo, (9/11)  SDIT Tahfidz BintangKU Kota Probolinggo sukses dalam unjuk gelar sebagai bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru di sekolah. Acara ini juga menjadi momentum penting, dengan dilaksanakannya deklarasi anti perundungan, yang menegaskan komitmen bersama antara siswa dan guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan bebas dari praktik perundungan.

Deklarasi tersebut menggarisbawahi pentingnya upaya bersama dalam mencegah dan menghentikan segala bentuk aktivitas perundungan di lingkungan sekolah. Dalam acara yang penuh semangat ini, seluruh peserta, baik siswa maupun guru, sepakat untuk membangun iklim yang inklusif dan mendukung, serta menghargai perbedaan antar individu. Acara ini diharapkan dapat menjadi tonggak awal dalam menciptakan sekolah yang lebih aman, nyaman, dan penuh empati.

Koordinator P5 SDIT Tahfidz BintangKU Febriansyah, dalam wawancaranya menjelaskan, “SDIT Tahfidz BintangKU dengan bangga menyelenggarakan unjuk gelar P5 ‘Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila’ yang bertemakan ‘Bangun Jiwa dan Raganya, Stop Bullying’ sebagai langkah nyata dalam membangun karakter siswa yang berakhlak mulia dan berempati. Melalui berbagai aktivitas belajar yang seru dan edukatif, kami ingin membentuk siswa-siswa yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dalam menghadapi tantangan sosial, termasuk mengatasi perundungan.”

Acara unjuk gelar P5 ini mengusung tema “Bangun Jiwa dan Raganya, Stop Bullying”, dengan berbagai kegiatan yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pentingnya menghargai sesama, serta membangun jiwa sosial yang empatik. Selain deklarasi, kegiatan ini juga diisi dengan berbagai permainan edukatif yang bertujuan menanamkan nilai-nilai Pancasila dan prinsip-prinsip kemanusiaan kepada seluruh peserta didik.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat membekali siswa dengan keterampilan sosial yang baik, termasuk kemampuan untuk menanggulangi bullying dengan cara yang positif. Kami ingin menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga bijak dalam bersosialisasi dan menyelesaikan konflik,” tambah Febriansyah.

Sebagai langkah selanjutnya, pihak sekolah berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan pengawasan agar budaya anti-perundungan dapat terus berkembang dan menjadi bagian integral dalam kehidupan sehari-hari di SDIT Tahfidz BintangKU.

Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta lingkungan belajar yang lebih aman dan harmonis, di mana setiap siswa dapat tumbuh dan berkembang tanpa rasa takut atau terancam oleh perilaku perundungan.

*penulis: Iqbal hamzah

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *